Mobil listrik di Indonesia sudah bukan lagi barang yang langka, hal ini dikarenakan mereka mampu mendobrak harga mobil listrik di bawah Rp 500 juta. Salah satunya Wuling Air EV dimana penjualnya laku keras.
Fenomena ini membuat pabrikan mobil asal Jepang yang tengah menguasai pasar Indonesia dibuat gelisah, pernyataan ini juga disampaikan CEO Honda, Toshihiro Mibe saat ini pabrikan Jepang tertinggal dari pabrikan China dalam pengembangan mobil listrik.
"Mobil listrik China ada di depan kita (pabrikan Jepang), bahkan lebih dari yang diharapkan. Kami sedang berpikir cara untuk melawan. Jika tidak, maka kita bakal kalah dalam kompetisi ini," kata Mibe dikutip dari Paultan, Selasa (2/5).
Hal itu dia ungkapkan saat Pameran Shanghai Auto Show 2023 yang dilaksanakan pada 18-27 April di mana industri otomotif China memperkenalkan jajaran mobil listrik terbarunya seperti Li L7, Xpeng G6, Changan Avatr 11, serta Chery Omoda 5 EV.
Berkaca dari hal tersebut, Honda mengatakan akan meluncurkan sejumlah model listrik baru di pasar utama seperti AS, China, dan Jepang, dengan sebagian besar aktivitas dipercepat mulai tahun 2025. Perusahaan juga menegaskan kembali ambisinya untuk memproduksi lebih dari dua juta EV setiap tahun pada tahun 2030.
"Para eksekutif Honda tidak berharap melihat begitu banyak merek lokal membanjiri ruang pameran Shangai Auto Show 2023 dengan segala jenis EV canggih buatan China. Oleh karena itu, saya berharap pabrikan Jepang segera melakukan perlawanan, " ujar Mibe.