OTODRIVER - Teknologi mobil otonom dikenal sebagai kendaraan yang mampu merasakan lingkungannya dan beroperasi tanpa keterlibatan manusia.
Nantinya kendaraan ini bersama taksi terbang akan diuji coba tahun depan di Ibu Kota Nusantara (IKN).
Namun, apakah Indonesia siap dengan kemajuan transportasi tersebut?.
Menurut Wakil Ketua Bidang Penguatan dan Pengembangan Kewilayahan Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI), Djoko Setijowarno, IKN sendiri nantinya akan dibangun dengan konsep smart city di mana terkoneksi secara online dan membuat semuanya lebih efisien.
"Saya kira karena derah IKN masih terbilang wilayah baru mobil otonom dan taksi terbang bisa diterapkan di sana. Tinggal yang diperhatikan untuk taksi terbang adalah Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan (KKOP)," kata Djoko kepada Otodriver, Kamis (3/8).
Kami juga bertanya apakah daerah lain juga bisa menggunakan transportasi modern ini? "Kita harus melihat regulasi daerah tersebut, harus melihat kendala apa yang nantinya terjadi," ujar Djoko.
Namun, terkait dengan mobil otonom BYD sebagai salah satu pabrikan mobil terbesar di China menyebut, teknologi tanpa supir ini mustahil diterapkan saat ini.
"Kami pikir teknologi swakemudi yang sepenuhnya terpisah dari manusia sangat, sangat jauh dan pada dasarnya tidak mungkin," ujar Juru Bicara BYD, Li Yunfei, dikutip dari Arena EV.
Menurut Li, masalah terbesar dari teknologi otonom adalah keselamatan pengguna mobil, dan ia juga secara khusus berfokus dari rasa tanggungjawab atas kemungkinan terjadinya kecelakaan. (GIN)
#mobil-otonom #taksi-terbang #transportasi #kendaraan-listrik #ibu-kota-negara