Tak sedikit para pemudik harus menjadi supir tunggal tanpa ada supir pengganti. Oleh karenanya sangat ditekankan untuk mengenal batas waktu optimal saat mengemudi dalam jangka waktu yang panjang dengan jarak tempuh yang jauh.
“Pengendara single fighter wajib mempersiapkan segala sesuatunya dengan baik. Salah satu adalah kondisi fisik yang harus selalu dalam kondisi prima,” terang Sony Susmana dari Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI).
Sony mengatakan bahwa harus dibatasi hingga 8 jam dalam sekali jalan. Dalam hal bukan berarti harus mengemudi nonstop selama periode waktu tersebut.
"Dalam periode berkendara total 8 jam perjalanan. Namun ada jeda yang digunakan untuk istirahat selama perjalanan tersebut. Istirahatlah setelah menempuh waktu 3 jam perjalanan,” terang pria ramah ini. “Lanjutkan perjalanan setelahnya dan baru istirahat lagi 3 jam kemudian dan baru kemudian istirahat lagi setelah 2 jam berikutnya,” sambungnya
Sony mengatakan strategi ini sebagai kombinasi 3-3-2. Setelah waktu menyetir 8 jam, pengemudi wajib melakukan istrahat besar dengan tidur 1 hingga 2 jam sebelum kembali melanjutkan perjalanan.
Berikut rincian waktu istirahat saat mengemudi selama 8 jam
1. Tiga jam pertama pengemudi harus melakukan rehat dan istirahat sejenak, sekedar minum dan makan secukupnya. Waktu istirahat, cukup fleksibel disesuaikan dengan kondisi fisik, namun jangan terlalu lama karena bisa hilang mood mengemudi. Wajarnya 5 hingga 15 menit, sudah cukup.
2. Tiga jam kedua syarat dan ketentuan istirahat sama dengan waktu tiga jam pertama.
3. Pengemudi baru istirahat setelah dua jam mengemudi yang merupakan waktu istirahat besar dengan cara tidur.