Pada umumnya terdapat dua jenis rem yang digunakan pada mobil, yakni rem tromol dan rem cakram. Keduanya masih bertahan pada mobil yang diproduksi saat ini, namun khusus jenis rem tromol posisinya semakin tergeser oleh rem cakram.
Mengapa demikian?
Rem cakram punya segudang keunggulan di antaranya mampu melepas panas lebih baik, memiliki kemampuan membersihkan sendiri dan nyaris tanpa perawatan khusus. “Rem cakram dalam berbagai hal lebih praktis dalam perawatan dan penyetelan. Rem ini lebih cepat melepas panas sehingga lebih stabil dalam pengereman,” terang Edward Adinata dari Razer Workshop.
Edward menjelaskan bahwa salah satu sebab kegagalan pengereman disebabkan oleh temperatur pada unit rem. Pada titik ini rem dengan mekanikal yang lebih terbuka lebih mudah melepas panas dibandingkan dengan rem tromol yang punya mekanikal tertutup.
Namun demikian, Edward juga mengatakan bahwa rem tromol pun punya keunggulan, yakni hanya butuh tekanan minyak rem yang lebih kecil untuk mengoperasikannya. Beda dengan rem cakram yang butuh tekanan yang lebih besar. Hal ini disebabkan oleh mekanikal rem tromol bergerak kedua arah yang berbeda untuk menggesek sepatu rem pada tromol dalam satu waktu.
Dua sepatu rem tersebut punya bidang kontak yang lebih luas dari sebuah bidang kontak sebuah rem cakram.
Sedangkan cara kerja rem cakram adalah menjepit dan punya bidang kontak yang lebih kecil karena piston pada kaliper rem hanya akan menekan brake pad pada cakram.
Kekurangan rem cakram ini pun kemudian direvisi dengan kehadiran model double piston, triple piston hingga rem cakram dengan 4 piston. Namun tentunya biaya yang dikeluarkannya menjadi lebih besar.
Kesimpulannya bahwa rem tromol mampu bekerja dengan bidang kontak lebih besar sehingga pengereman bisa dilakukan dengan menggunakan energi yang lebih efektif. Namun jenis rem ini tidak sepraktis rem cakram dalam hal perawatan dan operasional.