Wabah virus corona yang terjadi di Tiongkok ternyata juga menjadi ancaman bagi dunia industri otomotif. Hal ini disampaikan oleh Yohannes Nangoi, Ketua umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO) beberapa waktu lalu.
“Jika kasus ini terjadi dalam satu bulan, mungkin dampaknya tidak terlalu besar. Namun jika berlanjut hingga lama, maka dunia industri otomotif dunia, termasuk Indonesia akan terkena dampaknya,” ungkap Nangoi.
“Dunia otomotif saling berhubungan antara supply satu dengan lainnya. Cina (Tiongkok) merupakan salah satu negara yang memegang peran penting dalam rantai tersebut. Bukan hanya dalam wujud sparepart, bahan baku dan sekaligus menjadi destinasi impor,” ujar mantan Presiden Direktur PT Isuzu Astra Motor Indonesia itu.
“Kondisi semakin memburuk setelah impor dan ekspor ke dan dari Tiongkok sementara waktu dihentikan atas alasan keamanan dari penyebaran virus. Hal ini semakin mengkhawatirkan apabila berlarut-larut,” tutupnya.
Saat ini Negeri Tirai Bambu itu merupakan kekuatan yang menguasai 17-18% perekonomian dunia saat ini dan merupakan pelaku otomotif terbesar di dunia saat ini. Artinya ketergantungan kondisi di Tiongkok, punya pengaruh besar terhadap kondisi perekonomian, termasuk industri otomotif dunia.