Mitsubishi Xpander kini merupakan salah satu mobil terlaris di tanah air. Akan tetapi, seteru Toyota Avanza ini juga sempat menyandang sebutan ‘Si Raja Inden’ gara-gara waktu pesannya yang cukup lama ketika baru launching.
Kendati demikian, PT Mitsubishi Krama Yudha Indonesia (MMKI) tengah mengatasi hal tersebut dengan meningkatkan kapasitas produksi dari 5.000 unit menjadi 10.000 unit per bulan. Namun, tidak stabilnya stok Xpander ternyata juga mempengaruhi market share di Sumatera Utara. Hal tersebut diungkapkan langsung oleh Imam Choeru Cahya, Head of Sales & Marketing Group PT MMKSI.
“Mitsubishi Xpander sangat bergantung pada stock supply dari MMKI. Jadi saya yakin dengan kapasitas produksi yang meningkat menjadi 10.000 unit sebulan sudah termasuk ekspor bakal menambah market share Xpander di Sumatera Utara,” papar Imam ketika diwawancarai pada ajang GIIAS Medan 2018 (31/10).
Dengan meningkatnya kapasitas produksi di pabrik yang berlokasi di Cikarang, Bekasi, Jawa Barat, Xpander berhasil memimpin pangsa pasar LMPV di Tanah Karo.
“Khusus di bulan September 2018, Xpander berhasil mengambil pangsa pasar sebesar 35 persen. Jadi seiring supply Xpander yang mulai meningkat khususnya di wilayah Sumatera Utara, otomatis market share-nya juga meningkat,” tambahnya.
Sepanjang tahun 2018, Mitsubishi Xpander berhasil merebut pangsa pasar LMPV di wilayah Sumatera Utara sebesar 29,5%. Sedangkan secara nasional, Mitsubishi Xpander berhasil terjual sebanyak 64.441 unit sebanjang Januari hingga Agustus 2018.
Sementara Toyota Avanza hanya mampu terjual sebanyak 52.431 unit pada periode yang sama.
