Belakangan ini diketahui bahwa Bahan Bakar Minyak (BBM) dengan RON 88 lansiran Pertamina yang dinamai Premium mengalami penurunan dalam penjualannya. "Menurut berita yang bersumber dari BPH Migas menunjukkan ada penurunan. 2017 itu volumenya sekitar 12 juta liter tapi realisasinya hanya 7 juta liter," terang Arya Dwi Paramita, Corporate Secretary PT Pertamina Persero (26/3).
Kemajuan ini juga didukung oleh kebijakan berbagai produsen mobil yang merekomendasikan mobil barunya untuk menggunakan BBM dengan RON minimal 92. Bahkan mobil-mobil LCGC dilengkapi dengan stiker rekomendasi tersebut. Tak hanya itu, kesadaran masyarakat juga semakin bertumbuh untuk menggunakan BBM yang berkualitas sesuai dengan spesifikasi kendaraannya.
Menurut PERPRES No. 191 tahun 2014, Bahan Bakar Minyak yang diatur ada tiga jenis, yaitu jenis BBM tertentu yang di dalamnya termasuk minyak tanah dan solar, jenis BBM khusus penugasan meliputi BBM RON 88, dan jenis BBM umum. Premium termasuk dalam jenis BBM khusus penugasan yang wilayah distribusinya meliputi seluruh NKRI kecuali Pulau Jawa, Madura, dan Bali.
"Karena peraturan Premium yang sifatnya penugasan, kalau ditanya kapan dihapuskan, kami Pertamina tidak punya kuasa untuk mengubah PERPRES. Hal ini adalah wilayah pemerintah dan kami selaku badan usaha mengikuti instruksi dan arahan pemerintah," ujar Arya. "Untuk wilayah pulau Jawa, Madura dan Bali kami memang tidak diwajibkan, tapi kami masih menyediakan untuk kebutuhan konsumen karena masih ada yang pakai," tambahnya.
Namun, jika merujuk ke PERMEN No. 20 tahun 2017, telah disebutkan bahwa ada pembatasan untuk RON bahan bakar minimal 91 yang mulai diimpelementasikan pada Maret 2018. Hal ini menjadi tanda mulainya gerakan pemerintah untuk menaikkan standar emisi ke tingkat Euro 4 untuk mengurangi emisi mobil.
"Pertamina lebih menyediakan bahan bakar yang berkualitas, kalau pembatasan Premium itu ranahnya pemerintah. Harapan kami dapat segera beralih ke High Quality Product, karena faktanya kualiats udara di Jakarta jauh dari Standar WHO," tutup Arya.