Hino Indonesia mematok target penjualan tinggi untuk kendaraan niaganya yang dipasarkan di Indonesia. Tahun 2018 ini Hino memasang target penjualan 40.000 unit truk dan bus atau 33 persen dari realisasi volume penjualan truk dan bus di tahun 2017.
Tahun politik di 2018 dinilai tidak menjadi kekhawatiran bagi Hino untuk mengejar target penjualan tinggi tahun ini lantaran sejak semester II 2016, permintaan pasar terhadap truk dan bus baru menggeliat kuat dan makin kuat lagi di tahun 2017.
"Hino tetap optimistis pesta demokrasi ini akan berjalan lacar dan damai, apalagi pertumbuhan infrastruktur ini membutuhkan truk-truk yang besar untuk mengangkut barang," kata Santiko Wardoyo, Direktur Penjualan dan Promosi Hino Motors Sales Indonesia, baru-baru ini di Jakarta.
Santiko menegaskan, penjualan truk Hino tahun 2018 ini akan banyak bertumpu pada sektor konstruksi dan infrastruktur, serta tambang. Sementara, wilayah yang akan disasar paling kencang adalah Pulau Jawa dan Sumatera karena di dua area ini sedang diakselerasi pada pembangunan infrastruktur.
“Pasar di Pulau Jawa dan Sumatra mempunyai potensi yang besar, karena mengikuti pembangunan jalan tol pada dua wilayah tersebut akan terus bergerak,” kata Santiko. "Dari pembangunan infrastruktur saja, Hino telah membukukan penjualan sekitar 40 persen sepanjang 2016-2017. Karena itu, Hino menargetkan penjualan sebanyak 40.000 unit kendaraan tahun ini," tambah Santiko.
Untuk mendukung target ambisius tersebut, Hino akan menyiapkan modal kerja sekitar Rp 50 miliar. Hino juga akan menambah jaringan penjualan dan after sales di tahun ini di area Sumaetra, Jawa, Sulawesi dan kawasan Indonesia Timur.
Sampai akhir 2018 nanti, Hino Indonesia memproyeksikan memiliki 171 jaringan penjualan dari atau bertambah 10 outlet dari jumlah total outlet resmi Hino saat ini yang berjumlah 161 yang tersebar di sejumlah kota di seluruh Indonesia.
