Mitsubishi dikabarkan sedang dalam proses studi terkait penggabungan fasilitas produk mobil pick up yang akan diproduksi di wilayah Asia Tenggara. Sebelumnya Mitsubishi juga sudah melakukan proyek berbagi platform model MPV untuk Nissan.
Mengutip Reuters (12/3), keduanya akan menyatukan dasar-dasar dari teknis dan produksi calon pick up kolaborasinya itu. Nantinya produk ini akan menggusur Nissan Navara dan Mitsubishi Triton yang saat ini lahir di Thailand.
"Jika Anda melihat faktor biaya, kami (Mitsubishi) menjadi patokan di dalam aliansi (Nissan-Mitsubishi). Di mana teknologi 4x4 dan biaya produksi pick up kami, lebih baik jika dibanding Nissan,” ujar Trevor Mann selaku Chief Operating Officer Mitsubishi kepada Reuters saat di Geneva Motor Show 2017.
Saat ini kedua merek tersebut masih memproduksi basis sasis pick uap dan mobil penumpang pada jalur produksi yang berbeda di Thailand. Nantinya strategi baru tersebut akan mengubah sistem produksi di mana pabrik Mitsubishi hanya fokus pada model pick up, sementara Nissan memproduksi SUV dan model penumpang lainnya.
Hal ini tidak hanya di Thailand, karena strategi seperti ini akan dialami oleh wilayah lain di mana wilayah tersebut juga memiliki pabrik Nissan dan Mitsubishi seperti Filipina dan Indonesia. Namun untuk produksi pick up bakal tetap berada di Thailand, di mana penjualannya berkontribusi 40 persen.
Nissan Navara dan Mitsubishi Triton yang lahir sejak 2014 kemungkinan tidak akan mengalami penggantian sebelum 2022. Ini bisa menjelaskan, kalau keputusan pengembangan dan produksi bersama, baru diketuk palu dua tahun lagi, atau bahkan lebih.
Di Indonesia sendiri saat ini Mitsubishi dirumorkan bakal memproduksi MPV untuk Nissan di fasilitas produksi baru milik Mitsubishi di Delta Mas, Cikarang. MPV tersebut akan memiliki wujud yang mirip dengan XM Concept yang sudah dipamerkan Mitsubishi Agustus 2016 lalu. MPV ini diproyeksi menantang kolaborasi yang sudah lebih dulu sukses, yakni Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia.