Mercedes-Benz sedang gencar-gencarnya mempromosikan Mercedes-AMG yang saat ini memiliki berbagai model mulai dari C-Class sedan, C-Class Coupe, C-Class Convertible, GLC, GLC Coupe, dengan satu macam varian yaitu 43. Mercedes-Benz mengklaim bahwa seri 43 ini adalah produk Mercedes-AMG yang terjangkau tapi tetap memberikan sensasi buas layaknya Mercedes-AMG.
Seluruh varian 43 ini menggendong unit mesin yang sama yaitu 3.000 cc V6 biturbo yang mampu menghasilkan tenaga 367 dk dengan torsi 520 Nm. Untuk dapat merasakan tenaganya secara langsung, para awak media diajak oleh Mercedes-Benz Indonesia ke sirkuit Sepang, Kuala Lumpur, Malaysia (11-12/5) sekaligus memperingati 50 tahun Mercedes-AMG.
"Dalam rangka ulang tahun AMG ke-50 dimana ini kegiatan regional dimana kita akan kumpulkan varian AMG dicoba di lingkungan tertutup agar lebih optimum," ungkap Hari Arfianto selaku Deputy Director Marketing Communication Mercedes-Benz Indonesia.
Sejumlah rangkaian kegiatan telah disiapkan dan terdiri dari 5 sesi mulai dari Drag Race, Drifting, High Speed Cornering, Small Lap Track, dan terakhir Full Lap Track. Seluruh kegiatan ini diawali dengan panduan dari 7 orang instruktur yang merupakan pembalap Mercedes-Benz dari berbagai cabang balap.
Pertama, sesi Drag Race diberikan agar dapat merasakan fitur Launch Control dimana seluruh tenaga mobil keluar secara maksimal namun saat tenaga tersebut ke roda tetap di jaga oleh fitur Traction Control sehingga tidak ada tenaga terbuang dan mendapatkan akselerasi yang sempurna. Memang di sesi ini pun kami hanya mendapatkan unit tes AMG GT-S, C 63 S Coupe dan CLA 45 saja.
Kemudian dilanjutkan dengan sesi Drifting. Di sesi ini kami diajarkan ilmu dasar untuk drifting menggunakan Mercedes-Benz C 200 sedan yang bannya sudah diganti dengan ban khusus. Sehingga membuatnya mudah melakukan manuver drifting. Serta tersedia C 63 S Coupe dengan tenaga mesin super besar yang tidak lagi memerlukan ban tersebut.
Sesi ketiga adalah High Speed Cornering. Di mana kami mendapatkan kesempatan belajar mengikuti racing line sehingga diyakini bahwa racing line yang baik akan memberikan grip yang maksimal serta lap time yang sempurna. Di sini kami menggunakan A 45 serta CLA 45 4 Matic dengan sistem penggerak All Wheel Drive yang membuatnya terasa mudah mengikuti racing line.
Di sesi keempat yaitu Small Lap Track, kami diminta untuk merasakan seluruh varian Mercedes-AMG varian 43. Tidak hanya sedan C-Class tapi SUV-nya pun kami diminta untuk merasakannya di dalam sirkuit karena memang mobil ini juga dianggap memiliki kemampuan yang sama seperti sedan sport C 43.
Sistem 4 Matic alias all wheel drive pada varian 43 memberikan grip yang sangat melimpah namun tetap mengasyikan dengan konfigurasi 69% di roda belakang dan 31% di roda depan. Serta ditambah juga dengan suspensi racikan dari AMG yang dapat diganti karakternya melalui 5 mode berkendara membuat seluruh varian 43 juga tidak kalah ganasnya dengan varian AMG seutuhnya di dalam sirkuit. Begitu juga dengan transmisi 9G-Tronic-nya yang juga dioprek oleh AMG agar lebih agresif dan juga mampu melakukan perpindahan setiap giginya dengan cepat sesuai keinginan pengemudi.
Sesi terakhir adalah Full Lap Track. Kami dipersilakan membejek seluruh varian 43 di sirkuit Sepang namun tetap harus mengikuti patokan racing line serta tidak mendahului para instriktur. Namun instruktur mengatakan jika kami bisa terus menempel mobilnya maka mereka akan mengemudi lebih cepat lagi.
Di akhir acara, kami juga dipersilakan mengikuti Taxi Ride seluruh model 43 yang dikemudikan oleh para instruktur. Para instruktur ini mengatakan bahwa kesempatan tersebut adalah pertama kali mereka melakukan aksi ngebut di dalam sirkuit pada malam hari. Disinilah kami para awak media dapat merasakan seluruh model Mercedes-AMG 43 dipacu semaksimal mungkin dan benar-benar terasa kinerja dari seluruh racikan AMG.