Teknologi transmisi otomatik kini pun berkembang menjadi beberapa jenis. Di antaranya adalah transmisi otomatik konvensional, transmisi otomatik CVT dan transmisi otomatik Dual Clutch.

Untuk produk massal, banyak pabrikan yang mempercayakan jenis transmisi CVT. Kehalusan berkendara menjadi keunggulan jenis transmisi otomatik yang satu ini.

Namun, jika sang pemilik mobil kurang memperhatikan ‘kesehatan’ dari transmisi CVT, beberapa masalah umum bakal mengintai pada transmisi jenis ini. Apalagi jika mobil sudah cukup berumur.

“Masalah pada transmisi CVT biasanya powernya jadi berkurang. Seperti tidak kuat menanjak. Ada juga yang mengalami getaran ketika akselerasi, ada juga yang selip sehingga tidak bisa mencapai top speed,” ujar Hermas Efendi Prabowo selaku owner bengkel Worner Matic di Bintaro, Tagerang Selatan.

Hermas pun mengungkapkan kerusakan umum pada transmisi CVT. “Biasanya ditemukan pada mobil yang sudah berumur. Masalah paling umum yang ditemukan adalah CVT assy yang sudah mulai aus, bisa juga sistem computerized-nya. Ada juga solenoid, stepper motor dan tekanan oli yang bermasalah,” tambahnya saat diwawancarai (19/10).

Mobil Anda mengalami gejala serupa? Bengkel spesialis transmisi otomatik ini siap memperbaiki kerusakan transmisi dengan rincian harga perbaikan sebagai berikut.

“Untuk biayanya tergantung merek mobil, karena harga sparepart-nya berbeda-beda. Kalau Honda estimasinya sekitar Rp 4,5 juta hingga Rp 7 juta, Nissan Rp 10 juta sampai Rp 18 juta dan Toyota Rp 10 juta hingga Rp 17 juta,” tutup Hermas.