FIRST DRIVE: Mitsubishi Xpander Exceed M/T

Sekian lama menanti, akhirnya Mitsubishi Xpander mulai mengaspal di jalanan Indonesia. Kami pun mendapat kesempatan untuk mencoba penantang Avanza ini di jalanan umum, kali ini yang kami coba adalah Xpander Exceed bertransmisi manual.

Kesan pertama yang kami dapat dari tampilannya adalah aura modern dari bentuk bodinya yang begitu dinamis. Terlihat banyak lekukan tajam yang sporty namun tetap elegan. Nuansa futuristis terlihat dari bentuk lampunya yang seolah menonjol keluar dari bagian depan mobil.

Nuansa elegan ini menguat ketika kami menekan tombol unlock pada kunci Xpander yang diikuti dengan unlock lights yang menyala pada lampu bagian atas dan lampu belakang Xpander.

Masuk ke dalam kabin, kami mendapati desain interior sederhana dengan paduan warna hitam dan beige. Meski dari luar LMPV ini terlihat begitu modern, tapi tidak pada bagian dalamnya yang tidak jauh berbeda dengan kompetitor lainnya.

Dibandingkan dengan rivalnya, posisi duduk pada Xpander kami rasa lebih tinggi, namun kesan sporty malah terasa ketika kami menyesuaikan posisi duduk yang dapat diatur bukan hanya maju dan mundur tetapi naik dan turun. Kian menarik ketika disuguhi kemudi yang bisa disesuaikan secara tilt dan telescopic. Penyesuaian posisi duduk yang leluasa ini mempermudah mencapai driving position ideal untuk kesenangan berkendara.

Pedal kopling dan tuas transmisinya terasa lembut. Tidak terasa ada hentakan dari mesin ketika kopling dilepas saat memulai perjalanan. Sayang akselerasi Xpander terasa sedikit boyo ketika kami mulai memasuki ruas jalan tol. Namun sebenarnya, mesin 1.500 cc yang diklaim mampu menghasilkan tenaga 104 ps dengan torsi 141 Nm, kami nilai cukup untuk perjalanan dalam kota.

Hal yang paling istimewa adalah kekedapan suaranya ketika kami mencapai kecepatan tinggi. Baik deru mesin maupun kebisingan angin dari roda dapat diredam dengan baik sehingga terasa begitu senyap berada di dalam kabin LMPV pertama Mitsubishi ini.

Melewati jalan yang tidak rata pada kecepatan tinggi pun terasa sangat nyaman karena suspensinya yang lembut namun tetap kokoh ketika melewati jalanan yang tak rata.

Begitupun ketika kami ajak bermanuver pada kecepatan yang relatif kencang. Gejala bodyroll terasa sangat minim, serta kemudi sangat presisi berkat Electronic Power Steering. Tapi feedback pada roda kemudi hampir tak terasa karena kemudi begitu ringan.

Kami pun keluar dari jalan tol dan menuju pusat kota untuk merasakan bagaimana ia diajak ke jalanan macet. Setelah kurang lebih satu setengah jam membelah kemacetan, Xpander masih nyaman untuk terus dibawa menembus pusat kota Jakarta ketika jam-jam sibuk.

Hal tersebut karena koplingnya yang lembut namun mudah dirasakan, dan kemudinya yang ringan membuat Anda tidak merasa cepat lelah ketika mengantre di jalanan macet. Satu hal yang cukup mengganjal ialah tuas transmisinya yang berdekatan pada baris atas karena Mitsubishi menempatkan gigi R pada baris atas di sebelah kiri gigi 1. Sehingga bagi Anda yang terbiasa menggunakan mobil dengan posisi gigi 1 berada di garis lurus dengan posisi N, harus sedikit menggeser kekiri untuk masuk gigi 1.

Secara keseluruhan, Xpander adalah mobil yang cocok bagi Anda yang membutuhkan mobil dengan kapasitas besar untuk digunakan sehari-hari di perkotaan. Utamanya bagi yang bosan dengan pilihan LMPV yang itu-itu saja, karena Xpander menawarkan lebih dibandingkan dengan rivalnya dengan harga yang relatif terjangkau.

Kesan sporty memang timbul sekilas, namun semakin dalam Anda mengeksplorasinya kesan tersebut hilang, begitupun dengan kesan elegan dan modern yang sudah tak lagi terasa ketika membawanya menembus kemacetan. Yang pasti, mobil ini sangat mengakomodasi bagi Anda yang menuntut kenyamanan dan kemudahan berkendara, bukan sekedar kesan apa yang akan timbul ketika Anda mengendarainya.