COVID-19 Menghajar Penjualan Nissan Cina Sampai Anjlok
Virus corona (COVID-19) berdampak pada banyak aspek, termasuk industri otomotif. Salah satu yang menjadi 'korban'nya adalah Nissan.
Virus corona (COVID-19) berdampak pada banyak aspek, termasuk industri otomotif. Salah satu yang menjadi 'korban'nya adalah Nissan.
Setelah Geneva Motor Show dibatalkan dan Bangkok International Motor Show harus ditunda penyelenggaraannya, kali ini virus corona (COVID-19) membuat New York Auto Show 2020 yang harus ditunda.
Seperti yang diketahui, virus corona (COVID-19), telah masuk ke Indonesia. Tercatat ada 27 orang yang positif terinfeksi virus tersebut.
Dua bulan awal tahun ini Indonesia dilanda banjir di beberapa wilayah di Jabodetabek. Selain itu, ada juga virus corona (COVID-19) dari Cina yang mewabah ke beberapa negara termasuk Indonesia.
Korea Selatan adalah negara kedua terbesar setelah Cina yang mengalami dampak terbesar virus Corona. Berikut salah satu imbasnya.
Virus Corona seakan menjadi lahan keuntungan bagi beberapa oknum.
Produsen mobil asal Jepang, Toyota, berencana membangun pabrik baru untuk mobil listrik di Tianjin, Cina. Rencananya Toyota akan bekerjasama dengan produsen lokal, FAW Group.
Geneva Motor Show yang rencananya akan dihelat pada 15 Maret mendatang dipastikan batal. Banyak produsen mobil yang gagal melakukan launching produk barunya. Bagaimana strategi cadangannya?
Pabrik Hyundai yang ada di komplek produksi mobil terbesar di dunia berhenti beroperasi setalah salah seorang pekerja positif corona.
Pabrik perakitan baru Toyota di Tianjin akan difokuskan membuat mobil listrik.
Virus Corona seakan telah melumpuhkan berbagai sektor industri otomotif seperti terhambatnya produksi mobil hingga batal digelarnya Geneva Motor Show 2020.