Bisa jadi Mercedes-Benz lewat PT Daimler Commercial Vehicles Indonesia (DCVI masih menjadi merek tunggal asal Eropa yang memilik unit perakitan maupun produksi yang ada di Indonesia, tepatnya di Wanaherang, Kabupaten Bogor. Tahun 2017 ada investasi baru senilai 25 juta dolar AS yang memaksimalkan fasilitas produksi di sana sehingga bisa punya kapasitas produksi sampai 4.500 per tahun.
Hal itu sejalan dengan pernyataan dari Faustina Head of Product and Marketing DCVI saat yang ajang Mining Indonesia 2023, JIEXPO Kemayoran, Jakarta (13-16/9) menyebutkan bahwa pihaknya akan terus menambah produk truk Mercedes-Benz yang dirakit di Indonesia. “Kami juga bekerjasama dengan sejumlah perusahaan karoseri lokal Indonesia untuk mengerjakan, misalnya bak truk, dan sejenisnya,“ ungkapnya (13/9).
Saat ini unit produksi di Wanaherang itu di bawah naungan PT Daimler Commercials Vehicles Manufacturing Indonesia. Ada tujuh model truk sasis dan dua model bus sasis yang dihasilkan. Untuk yang trusk sasis; Mercedes-Benz Axor 2528 RMC 6x4, Mercedes-Benz Axor 2528 C 6x4, Mercedes-Benz Axor 2528 CH 6x4, Mercedes-Benz Axor 2528 CX 6x4, Mercedes-Benz Axor 4023 TH 4x2, Mercedes-Benz Axor 4028 TH 4x2, dan Mercedes-Benz Axor 4928 TH 6x4.
Fasilitas produksi PT Daimler Commercial Vehicles Indonesia tersebut berstandar internasional Daimler. Secara umum ada 10 tahapan proses; cetak identitas di sasis, pemasangan gearbox kemudi, pemasangan ABS, pasang sistem perkabelan, pasang radiator, instalasi mesin, knalpot, roda, dan gril.
Berlanjut ke soal kontrol kualitas yang ada dua fase lanjutan, pertama, proses EOL (End-of-Life) untuk pemacuan sasis, pengujian rem, uji speedometer, dan shower. Kedua, fase EOL berikutnya, seperti penyelarasan roda, uji slip samping, uji asap dan bidikan lampu depan.
Baca juga: Mercedes-Benz: Indonesia Akan Rakit Axor 4.500 Unit Per Tahun