Salah satu produsen mobil listrik besar asal China, BYD, mengabarkan kenaikan penjualan mereka yang cukup fantastis. Dari laporan tahun 2022, pendapatan operasional perusahaan mencapai US$61,4 miliar atau naik 84 persen dari 2021.
Sedangkan laba bersih BYD, adalah US$2,4 miliar dengan peningkatan tahunan sebesar 403 persen seperti dilansir Carneschina.
Dari jumlah tersebut, 97 persen mobil dijual di Cina, dengan rata-rata harga kendaraan sekitar US$ 24 ribu dan keuntungan rata-rata per kendaraan sekitar US$ 1.200.
Dijelaskan Wang Chuanfu, Pendiri dan CEO BYD, perusahaan pasti akan menjual sebanyak 3 juta unit NEV atau kendaraan energi baru di Cina pada 2023. Namun, perusahaan bertujuan untuk menjual 3,6 juta unit yang akan menggandakan penjualan dari 2022.
Jika tercapai, pembuat mobil yang berbasis di Shenxhen ini akan menjadi pembuat mobil Cina terbesar pada akhir 2023. BYD sudah berhenti produksi kendaraan konvensional atau ICE pada April 2022.
Sebagai informasi, pada 2022, lima mobil terlaris BYD adalah Song Plus dengan penjualan sebanyak 458.047 unit, Qin Plus 315.282 unit, Han 274.016 unit, Dolphin yang terjual sebanyak 205.417 unit, dan Yuan plus (ATTO 3) 202.058 unit.