Baru-baru ini Tesla meluncurkan sebuah fitur canggih bernama Full Self-Driving. Perangkat ini memungkinkan pengemudi tidak perlu memegang kemudi dari tujuan ke tujuan lainnya secara penuh.
Namun demikian, fitur ini disebut membahayakan berdasarkan Consumer Reports pihak Tesla. Konsumen mengatakan bahwa perangkat lunak "Full Self-Driving" dari Tesla Inc tak memiliki perlindungan sehingga meningkatkan kekhawatiran jika sistem itu digunakan di jalan umum.
Seperti dilansir Reuters, konsumen meragukan unggahan video di media sosial tentang pengemudi yang menggunakannya, dan mengangkat kekhawatiran tentang masalah termasuk "kendaraan hilang belokan, tergores semak-semak, dan menuju mobil yang diparkir."
Consumer Reports mengatakan pihaknya berencana untuk menguji secara independen pembaruan perangkat lunak yang dikenal sebagai FSD Beta 9, segera setelah Model Y menerima pembaruan. Tesla dan Administrasi Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya Nasional (NHTSA) tidak segera berkomentar.
"Video FSD Beta 9 beraksi tidak menunjukkan sistem yang membuat mengemudi lebih aman atau bahkan mengurangi stres," kata Jake Fisher, direktur senior Pusat Uji Otomatis Consumer Reports. "Konsumen hanya membayar untuk menjadi teknisi pengujian untuk mengembangkan teknologi tanpa perlindungan keamanan yang memadai."
Pada bulan April, Consumer Reports mengatakan para insinyurnya mampu mengalahkan perlindungan pada Autopilot Tesla dan keluar dari kursi pengemudi.
Bulan lalu, NHTSA mengungkapkan telah membuka 30 investigasi terhadap kecelakaan Tesla yang melibatkan 10 kematian sejak 2016 di mana sistem bantuan pengemudi canggih diduga digunakan.
Autopilot, yang menangani beberapa tugas mengemudi, beroperasi di setidaknya tiga kendaraan Tesla yang terlibat dalam kecelakaan fatal di AS sejak 2016, kata Dewan Keselamatan Transportasi Nasional (NTSB).
NTSB telah mengkritik kurangnya perlindungan sistem Tesla untuk Autopilot, yang memungkinkan pengemudi untuk menjauhkan tangan mereka dari kemudi untuk waktu yang lama.