Sebagian besar pegawai yang tergabung dalam serikat pekerja Kia Motors di Korea Selatan, berencana mogok kerja pada 24 November atas kebijakan upah dan kekhawatiran tentang keamanan kerja saat pembuat mobil itu akan memproduksi kendaraan listrik (EV).
Seorang pejabat dari serikat pekerja mengatakan, serikat pekerja Kia telah memutuskan untuk menangguhkan pekerjaan selama tiga hari mulai dari 24-27 November. Masalah dari kejadian itu bermuara pada upah kerja tahunan yang diberikan oleh Kia.
Pejabat tersebut mengatakan bahwa Kia menyusun rencana untuk memproduksi model EV yang sebanding dengan sedan K7 di salah satu pabrik di pabrik Hwaseong di Korea Selatan mulai Juli tahun depan.
"Membangun mobil listrik membutuhkan tenaga kerja sekitar 30 persen lebih sedikit daripada membangun mobil pembakaran internal, karena mereka membutuhkan lebih sedikit suku cadang, mengakibatkan hilangnya pekerjaan," kata seorang anggota serikat kerja Kia yang dikutip dari Reuters, Jumat.