OTODRIVER - Toyota Kijang Innova dengan sasis ladder frame saat ini masih dipasarkan oleh PT Toyota Astra Motor (TAM) meski bersifat spot order.
Artinya, Kijang Innova ini penjualannya dibarengankan dengan generasi penerusnya, yakni Kijang Innova Zenix yang telah mengandalkan sasis monokok dengan platform Toyota New Global Architecture (TNGA).
Toyota Kijang Innova hanya dipasarkan dalam satu varian, yakni 2.4 G AT Diesel dengan harga Rp 429,9 juta.
Sedangkan Kijang Innova Zenix tipe terbawah, yakni G AT Bensin Rp 426,6 juta yang berarti kedua model ini punya selisih harga sebesar Rp 3,3 juta.
Toyota Kijang Innova varian 2.4 G AT Diesel ditenagai oleh jantung pacu berkode 2GD-FTV 2.400 cc 4 silinder VNT Turbo dengan semburan tenaga 156 dk dan torsi 360 Nm berpadu dengan transmisi otomatik 6 percepatan serta mengalirkan semua tenaganya ke roda belakang.
Sementara Kijang Innova Zenix 2.0 G AT dipersenjatai oleh mesin 2.000 cc 4 silinder Dual VVT-I dengan kode M20A-FKS yang memiliki tenaga sebesar 172 dk dan torsi 205 Nm, berpadu dengan transmisi otomatik CVT dan berpenggerak roda depan.
Berdasarkan hasil pengetesan kami, kedua mobil ini memiliki daya tarik tersendiri, terutama soal bantingan suspensi, konsumsi BBM, serta performa mesin.
Dari segi bantingan suspensi, perlu diakui Kijang Innova Zenix memiliki karakter bantingan yang lebih empuk, handling yang terprediksi, serta minim getar-getaran yang umumnya ditimbulkan oleh mobil bersasis ladder frame.
Untuk konsumsi BBM-nya, Innova peminum solar sanggup menembus angka 12,4 km/liter untuk rute dalam kota dan 18,5 km/liter untuk rute tol.
Sedangkan Kijang Innova Zenix non Hybrid berhasil mencatatkan angka 12,4 km/liter untuk rute dalam kotanya dan 16,7 km/liter untuk rute tol.
Untuk performa mesin, Innova Diesel sanggup berakselerasi 0-100 km/jam dalam waktu 12,3 detik.
Tetapi, Kijang Innova Zenix bensin tampaknya lebih unggul dalam berakselerasi karena ia berhasil menembus waktu 10,9 detik untuk akselerasi 0-100 km/jam. (AW).