OTODRIVER - Dalam Holiday In Style 2023 yang mengusung tema elektrifikasi, salah satu mobil yang dipilih crew Otodriver ialah Hyundai Ioniq 6 yang dibanderol Rp 1,22 miliar.
Berhubung temanya liburan, maka mobil ini dikemudikan keluar kota hingga menempuh jarak 519 km, dari Jakarta-Semarang PP. Lantas mobil yang dikemudikan Awie Ananta selaku kordinator visual Otodriver ini memiliki konsumsi listrik rata-rata 6,4 kWh/km.
Ketika dalam perjalanan ke Semarang, Ioniq 6 hanya butuh satu kali mengisi daya. Itu pun, tidak dalam kondisi baterai benar-benar kosong. Karena jika melihat kapasitas baterai Ioniq 6 yang sanggup menempuh jarak hingga 519 km, ia sudah bisa dibawa Jakarta hingga Semarang tanpa perlu mengisi daya.
Namun setelah mencobanya selama dua minggu, kami mulai merasakan ada beberapa keunggulan dan kelemahan mobil ini digunakan keluar kota.
Mulai bahas dari keunggulannya dulu. Ia punya desain yang sangat futuristik, sehingga menjadi pusat perhatian ketika menggunakannya. Kemudian keunggulan lainnya ialah kapasitas baterainya yang besar, hal tersebut mempengaruhi jarak tempuhnya yang tergolong jauh.
Keunggulan terakhir yang kami rasakan selain fiturnya yang lengkap, tentu handlingnya yang menyenangkan. Karena jika dibandingkan dengan Ioniq 5, maka Ioniq 6 memang dibuat lebih sporty dan memiliki down force yang lebih baik.
Sementara ada tiga kekurangan yang kami catat. Pertama suspensi mobil ini tergolong keras, dan tidak terlalu nyaman duduk di belakang ketika melibas jalan dengan permukaan yang kurang rata. Apalagi ketimbang Ioniq 5, headroomnya terasa lebih sempit.
Kedua ialah posisi mengemudi yang kami rasa terlalu tinggi. Pengemudi yang tingginya 170 cm, merasa kurang pas duduk di depan kemudi Ioniq 6.
Terakhir, sensor mundur terasa terlalu sensitif. Apabila ada objek mendekat, kadang kali pengereman otomatis yang ditimbulkannya, membuat pengemudi kaget.
Kelebihan
1.Desainnya unik seperti mobil Eropa dan futuristik.
2.Kapasitas baterai cukup besar: 77,4 kWh.
3.Handling menyenangkan, seperti membawa mobil sport.
Kekurangan
1. Suspensi keras
2. head room di bagian belakang terbatas karena desain atap melandai. Posisi mengemudi agak tinggi
3. sensor mundur sering mengagetkan karena mengerem semdiri ketika ada objek mendekat. (AB)