OTODRIVER - Mercedes-Benz Indonesia, tepatnya PT Mercedes-Benz Indonesia (produsen kendaraan penumpang merek Mercedes-Benz di Indonesia) dan PT Mercedes-Benz Distribution Indonesia (importir kendaraan CBU dan distributor kendaraan penumpang merek Mercedes-Benz di Indonesia) telah resmi diakusisi oleh Inchcape Indonesia.
Selanjutnya, dalam pengoperasianya brand berlogo Three Pointed Star ini akan dikelola oleh Inchcape dalam bentuk joint venture (usaha patungan) dengan PT Indomobil Sukses International Tbk. Dalam hal ini Inchcape menguasai saham 70 persen dan sisanya dikuasai oleh Indomobil.
"Pasar Indonesia tetap menjadi pasar yang penting bagi kami, dan kami menargetkan perkembangan yang semakin besar dengan memprioritaskan pengalaman pelanggan yang mewah pada masa transformasi dengan elektrifikasi dan digitalisasi," kata CEO dan President Mercedes-Benz and Head of Region SEA II, Amanda Zhang dalam siaran resminya.
Inchcape berkomitmen untuk melanjutkan operasional Mercedes-Benz di Indonesia dengan kualitas terbaik. Dipastikan pelanggan akan mendapat produk dan layanan terbaik, mulai dari garansi, purna jual dan dukungan pada pelanggan.
“Dengan menggabungkan pengalaman dan keahlian kami di pasar Indonesia dengan kapabilitas global milik Inchcape, kami yakin merek Mercedes-Benz akan berkembang dan jadi semakin besar di Indonesia,” ungkap Yusak Kertowidjojo, Presiden Direktur Indomobil, dalam kesempatan yang sama.
Akusisi yang dilakukan Inchcape tidak mengubah komitmen Mercedes-Benz dalam hal kualitas pelayanan, sedangkan proses produksi di fasilitas Mercedes-Benz di Wanaherang, Bogor tetap berjalan seperti biasa, demikian pula dengan kebijakan terkait kepegawaian akan tetap sama dan patuh pada peraturan yang sudah diberlakukan sebelumnya.
Inchcape plc merupakan perusahaan distributor, ritel dan jasa otomotif multinasional yang berkantor pusat di London, Inggris.
Perusahaan ini merupakan perkembangan dari Mackinnon Mackenzie Company yang didirikan dan kantor pusat di Calcuta, India pada 1847.
Saat ini Inchcape beroperasi di 32 negara di Asia, Australiam Eropa, Afrika dan Amerika Selatan. (SS)