Dunia dikatakan tengah berada di bawah bayang-bayang situasi dengan kemungkinan terburuk. Apabila berlanjut, bagi industri otomotif krisis Rusia-Ukraina diperkirakan akan meluas dan memberikan dampak jauh lebih buruk dari gabungan krisis karena Covid-19 dan kelangkaan semikonduktor.
Salah satu pendapat dilontarkan oleh Herbert Diess, CEO Grup Volkswagen yang mengatakan bahwa perang berkepanjangan di Ukraina bisa "sangat jauh lebih buruk" bagi ekonomi Jerman dan Eropa daripada pandemi COVID-19 dan kekurangan semikonduktor yang diakibatkannya.
Akan tetapi beberapa lini kekuatan Eropa sejauh ini memilih untuk tidak bergabug dengan pemerintah AS dalam memberikan embargo penuh terhadap Rusia atas invasinya ke Ukraina. Eropa sangat bergantung pada minyak Rusia, dengan negara yang memasok 45 persen impor gas benua itu.
“Untuk masyarakat seperti Jerman, yang bergantung pada energi Rusia, bahan mentah jika Anda membayangkan skenario di mana kami memutuskan hubungan bisnis dengan Rusia, yang mungkin harus kami lakukan jika konflik ini tidak berhenti,” ungkapnya. “Anda tidak dapat membeli energi dan ini akan mengarah pada situasi yang mungkin berdampak besar pada Eropa dan Jerman,” lanjut Diess.
Sang CEO mengatakan bahwa pihaknya mendukung sanksi maksimum terhadap Rusia, namun ia harus realistis untuk tetap membuka ruang dialog dan negosiasi dengan Rusia.
Volkswagen, dan beberapa pabrikan Jerman mengatakan menghentikan produksi di Rusia minggu lalu sampai pemberitahuan lebih lanjut.
Selain itu muncul ancaman dari salah satu partai berkuasa di Rusia yang mengancam akan menasionalisasi pabri-pabrik perusahaan yang menghentikan produksi selama perang.