Beberapa saat lalu Nikkei Asia mengabarkan bahwa Mitsubishi akan menghentikan pengembangan platform mobil untuk pasar dalam negeri Jepang. Bahkan lebih lanjut disebutkan bahwa mereka hanya akan menjual kendaraan dengan rebadge dari model brojolan Nissan.
Namun demikian, Mitsubishi membuat respons yang mengejutkan dan membantah bahwa berita tersebut tidak benar.
“Pada edisi pagi Nihon Keizai Shimbun (nama lama Nikkei) tanggal 14 September, dilaporkan bahwa kami berbagi semua sasis mobil penumpang domestik dengan Nissan Motor dan menghentikan pengembangan, tetapi ini karena spekulasi oleh Nihon Keizai Shimbun, dan tidak ada fakta seperti itu,” kata Mitsubishi seperti dikutip dari Carscoops.
Walau demikian, pabrikan yang bermarkas di Minato, Tokyo, Jepang ini tetap membuka kerjasama aliasi dengan Nissan termasuk untuk berbagi platform.
Kerjasama antara Mitsubishi dan Nissan sebenarnya sudah terjadi sebelum keduanya bersatu dalam aliansi Renault-Nissan-Mitsubishi. Hal ini dapat ditengarai dengan beberapa produk yang mengalami rebadge terutama produk Kei-car.
Pada 2016 Nissan memutuskan membeli 34% saham Mitsubishi dan membentuk Aliansi Renault-Nissan-Mitsubishi.
Pada pertengahan 2020, dicapai suatu kesepakatan di mana masing-masing anggota aliansi akan berfokus pada pasar terkuatnya dan hengkang dari pasar yang lemah.
Mitsubishi mengabarkan bahwa mereka akan lebih memfokuskan diri untuk menggarap pasar, salah satunya adalah Asia Tenggara.