Kisah menarik datang dari lomba kemampuan teknisi tingkat dunia, Isuzu World Technical Skill competition atau I1 Grand Prix. Pasalnya salah satu pemenang juara kedua untuk I1-Grand Prix tahun 2018, Joko Susilo, seorang lulusan SMK di tanah air. Ia bercerita mengenai pengalamannya sejak lulus SMK hingga jadi juara I1-Grand Prix.
Menurutnya, untuk bisa mengikuti kontes mekanik, dirinya ikut program pembinaan yang dilakukan oleh PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) dilakukan secara bertahap.
Kiprahnya dimulai dari program CSR link and match. Ini adalah sebuah program untuk menyesuaikan kurikulum sekolah SMK dengan kebutuhan industri. Dilanjutkan dengan proses seleksi ketat, karantina, hingga ITSC atau Isuzu Technical Skill Competition di tingkat nasional. Baru akhirnya menembus tingkat dunia.
Dalam proses seleksi Isuzu Indonesia sangat serius mempersiapkannya. Peserta dari seluruh dealer Isuzu di Indonesia, harus melewati tes tertulis maupun praktik. Mereka pun harus melalui ITSC atau Isuzu Technical Skill Competition yang diadakan oleh PT Isuzu Astra Motor Indonesia serta melewati serangkaian pelatihan selama beberapa bulan sebelum melaju ke tingkat dunia.
Pemuda asal Klaten, Jawa Tengah itu menyampaikan bahwa ia mencoba seleksi hingga 4 tahun berturut-turut sebelum akhirnya membawa pulang piala dari Negeri Sakura.
Ini karena I1- Grandprix merupakan ajang untuk menguji kemampuan mekanik Isuzu di tingkat dunia. Acara yang berlangsung setiap tahun ini, merupakan ajang bergengsi untuk brand Isuzu di tingkat dunia. Setiap tahunnya Indonesia berkesempatan mengirimkan putra terbaiknya untuk turut serta berkompetisi.
Hingga saat ini, Joko bergabung di PT Astra International-Isuzu Sales Operation di dealer Astra Isuzu Yogyakarta. Di sana Joko mengemban tugas sebagai mekanik Bengkel Isuzu Berjalan (BIB), sebuah layanan bengkel yang bisa mendatangi unit Isuzu di tempat konsumen.