Perangkat dashcam (dashboard camera) alias CCTV yang dipasangkan pada dashboard mobil sudah tidak asing lagi di telinga. Kamera ini bekerja untuk merekam kondisi jalan di depan mobil selama mengemudi atau merekam bagian dalam kabin mobil. Teknologi yang sudah cukup dikenal ini memang telah banyak dijual di pasaran, bahkan beberapa pabrikan pun sudah menghadirkan perangkat ini dalam produknya.
Dalam sebuah survey di Inggris pada tahun 2018, dashcam menjadi kebutuhan sejumlah pengemudi mobil. Berdasarkan survey pun para pengemudi memiliki alasan beragam ketika ditanya alasan menggunakan dashcam. Dari 2.500 responden, 48% mengatakan merasa tenang jika terjadi kecelakaan dijalanan, 36% merasa aman ketika berkendara, 28% mengatakan merasa percaya diri ketika berkendara, dan 17% mengatakan pernah mengalami kecelakaan dan tidak bisa membuktikan ketidak salahan dirinya.
Dashcam dengan satu channel tentunya memiliki fungsi untuk merekam kejadian di depan mobil. Seperti halnya ketika terjadi sebuah kecelakaan, dashcam akan merekam bagian depan mobil selama kejadian berlangsung. Sehingga dapat memberikan informasi konkrit mengenai siapa orang yang harus bertanggung jawab akan inseden tersebut.
Sementara untuk dashcam dua channel, tentunya memiliki fungsi yang sama untuk perekaman bagian depan mobil. Sedangkan untuk bagian dalam kabin, dapat memberikan proteksi ekstra ketika terjadi perampokan di dalam mobil. Dashcam yang merekam bagian dalam kabin tentunya dapat menangkap wajah pelaku untuk dijadikan barang bukti ke pihak Kepolisian.
Saat ini dashcam banyak dijual di pasaran, produk yang dijual pun semakin hari semakin canggih pula. Saat ini teknologi dashcam sudah dapat melakukan video live streaming, resolusi kamera 4K, menyimpan ke cloud, hingga teknologi night vision. Harga yang ditawarkan pun beragam, biasanya dashcam ditawarkan dalam rentang harga Rp 230.000 hingga Rp 850.000.