Kecelakaan lalu lintas masih menjadi momok di Indonesia, berdasarkan statistik Korlantas Polri, dalam empat tahun ke belakang jumlah kecelakaan lalu lintas yang terjadi di Indonesia, alami tren kenaikan, ketimbang turun. Berdasarkan data dari WHO tahun 2019, Indonesia berada di urutan ke-3 dunia dalam hal korban meninggal terbanyak akibat kecelakaan lalu lintas.
Bus dan truk merupakan penyumbang terbesar dari kategori kendaraan komersial. Di tahun 2018, tercatat lebih dari 3.000 kecelakaan terjadi dan melibatkan truk.
“Kami ingin tekankan lagi dalam pameran ini tentang keselamatan berkendara, kami ingin mendeklarasikan bahwasanya Indonesian land transportation towards zero fatality ataupun kami ingin jangan ada lagi kecelakaan yang membuat (mengakibatkan) korban jiwa,” ungkap Ketua Umum GAIKINDO, Yohannes Nangoi, dalam siaran persnya, Selasa (25/02).
Diharapkan kehadiran Kementerian Perhubungan Republik Indonesia, dapat memberikan penjelasan lebih detail tentang rencana pemerintah dalam mengusung terciptanya alat angkutan darat yang aman dan nyaman.
Sehubungan dengan isu safety itu, Gaikindo menghimbau seluruh peserta GIICOMVEC 2020 untuk menampilkan produk yang sesuai dengan ketentuan yang telah dicanangkan Kementrian Perhubungan RI dalam berbagai hal, mulai dari kesesuaian tipe kendaraan dengan peruntukkannya, ketersediaan alat keselamatan, wajib akan ditampilkan untuk para pebisnis yang hadir.
Penyelenggaraan berbagai program pendukung di GIICOMVEC 2020 akan berlangsung sepanjang pameran mengambil tempat di area class room dan juga area panggung utama. Pada 5 Maret 2020, akan berlangsung seminar yang didukung oleh Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (APTRINDO) dan Asosiasi Produsen Biofuel Indonesia (APROBI).
Untuk program pada tanggal 6 Maret akan dilaksanakan pembicaraan tentang isu ‘Fakta di Balik Kasus Rem Blong’. Sedangkan pada 7 dan 8 Maret 2020 akan berlangsung program ‘Safety Driving Truck’.