Tesla berencana membuat Model 3 terbaru di pabriknya yang terletak di Shanghai untuk dijual ke seluruh dunia, demikian seperti yang dikutip dari businessinsider.com. Seperti Model 3 buatan Cina yang ada, varian terbaru juga akan hadir dengan penggerak roda belakang, yang menawarkan jangkauan lebih dari 240 mil atau 400 km.
Sementara itu, Tesla dikabarkan baru bisa mengirimkan mobil dari pabriknya di Shanghai pada bulan Desember, tetapi Model 3 dengan jangkauan yang lebih panjang dan all-wheel drive bisa didapatkan lebih cepat lewat impor.
Lebih lanjut lagi, saat ini Tesla tengah memulai kembali produksi di Shanghai, setelah pemerintah Cina mengakhiri liburan panjang karena wabah virus corona.
Awal tahun ini, Tesla menurunkan harga pada Model 3 buatan Cina sebesar 16 persen dari 355.800 Yuan menjadi 299.050 Yuan (sekitar Rp 587 juta) setelah subsidi lokal.
Tesla juga ingin menambah lebih dari dua kali lipat jumlah stasiun pengisi daya baterai dan pusat layanan di Cina tahun ini, serta untuk meningkatkan produksi Model 3 di pabrik Shanghai yang baru, yang bertujuan untuk memproduksi 250.000 kendaraan per tahun, termasuk crossover Model Y.
Shanghai Gigafactory sudah menghasilkan 1.000 kendaraan per minggu, atau sekitar 280 mobil per hari. Dengan hanya 30 persen dari rantai pasokan China yang diproduksi secara lokal, Tesla berencana untuk memasok semua suku cadang atau bagian yang dibutuhkannya dari pemasok China pada akhir tahun ini.