Mercedes-Benz yang secara otomatis telah dikeluarkan oleh Gaikindo dari asosiasi kumpulan para APM, cukup mengundang pertanyaan dan spekulasi di kalangan pengamat dan industri otomotif. Kami pun langsung bertanya ke kompetitor Mercedes-Benz, yakni BMW.
Apakah ada niatan atau rencana BMW Indonesia untuk keluar dari keanggotaan Gaikindo juga seperti kompetitornya itu? Ternyata BMW Group Indonesia menjawabnya dengan cukup mantap. Merek asal Jerman ini tak akan membangkang dari semua kewajiban yang diperintah oleh asosiasi seperti Gaikindo maupun pemerintah.
"Arahan dari BMW Jerman adalah mengikuti peraturan yang ada di setiap negara tempat kami beroperasi. Karena setiap negara pasti berbeda (peraturannya)," tukas Jodie O'tania, Vice President of Corporate Communications BMW Group Indonesia (18/7).
Ia tak menyebut apa keuntungan menjadi anggota Gaikindo. Namun entah ada korelasinya atau tidak, BMW Group Indonesia mengaku tengah mendapati penjualan yang meningkat.
"Penjualan BMW di Indonesia masih terus meningkat. Kalau kita lihat penjualan sampai dengan year to date bulan Juni 2018 ada kenaikan 14 persen untuk kendaraan BMW. yang jadi backbone di semester pertama 2018 adalah Seri-3," kata Jodie tanpa merinci angka penjualan retail maupun wholesale.
"Jadi kami menyesuaikan dan beradaptasi dengan tuntutan yang ada di setiap negara. Jadi apapun peraturannya pasti kami mengikuti," tutup Jodie yang kami temui di pabrik perakitan BMW, Sunter, Jakarta.