Isu soal akan segera diterapkannya standar Euro 4 di Indonesia memang akan segera terlaksana. Bahkan menurut kabar yang beredar, Euro 4 akan mulai diterapkan Oktober 2018 mendatang.
Isuzu menjadi salah satu produsen mobil yang disorot dalam menucatnya kabar Euro 4 ini. Tak dapat disangkal salah satu alasannya karena mobil-mobil produksi Isuzu masih bermodalkan teknologi konvensional seperti mesin 4JA1 yang digunakan Panther.
Fakta terbaru berdasarkan obrolan singkat kami dengan Harry Kamora pada Senin (28/5), didapatkan bahwa mesin konvensional 4JA1 milik Panther ternyata tak dapat dibekali dengan teknologi commonrail sehingga perlu mesin yang teknologinya lebih canggih untuk dapat memenuhi standar Euro 4.
Mesin 4JK1-TC Hi Power yang digunakan pada mu-X di Indonesia saat ini berkapasitas 2.500 cc direct injection commonrail. Ia dilengkapi turbo VGS (Variable Geometry System) yang menghasilkan 136 PS dan torsi 320 Nm. "Selain mesin ini mampu memenuhi standar Euro 4, kami juga berpendapat bahwa ia sangat cocok untuk menggantikan mesin konvensional 4JA1 dengan kapasitas dan konfigurasi yang serupa meskipun teknologi yang diusung berbed," kata Harry.
Jika mengingat 4JA1 menggunakan sistem timing gear untuk mengedepankan durabilitas mesin, berbeda dengan 4JK1-TC Hi Power yang mengadopsi timing belt. Tentunya jika Panther generasi terbaru menggunakan mesin yang identik dengan mu-X tersebut, ia tidak dapat memiliki ketahanan mesin superior layaknya Panther yang legendaris karena hal ini.
"Kalau masalah teknologi no issue, secara umum mesin Isuzu pertama kali yang commonrail dan sudah bisa dipastikan dapat memenuhi Euro 4," tambah Harry. Ketika kami desak, sayangnya pihak Isuzu belum mau memberikan konfirmasi soal penggunaan mesin 4JK1-TC Hi Power seperti pada mu-X untuk Panther generasi terbaru.