Tak bisa dipungkiri bahwa Mitsubishi Xpander merupakan calon mobil sejuta umat. Angka penjualannya pun kini mampu menyaingi Toyota Avanza. Hal tersebut lumrah saja terjadi, karena harus diakui Xpander sendiri menawarkan desain dan teknologi yang cukup revolusioner di kelas LMPV yang sudah lama cukup membosankan.
Kendati demikian, tingginya angka penjualan LMPV pertama Mitsubishi Indonesia itu sempat membuat konsumen harus rela inden unit setiap pembelian Xpander. Tak jarang juga konsumen yang membatalkan pemesanan unit.
Lantas, kapan kah puncak pembatalan inden Mitsubishi Xpander oleh konsumen? “Terus terang, puncak pembatalan Mitsubishi Xpander ada pada bulan Juni lalu, yakni saat menjelang lebaran,” ujar Imam Choeru Cahya, Imam Choeru Cahya, Head of Sales & Marketing Group PT MMKSI ketika diwawancarai di GIIAS Medan 2018 (31/10).
Membeli mobil baru untuk meningkatkan gengsi saat pulang ke kampung halaman menjadi faktor terbesar pembatalan inden LMPV Mitsubishi ini.
“Semua orang berlomba-lomba untuk membawa mobil barunya ke kampung halaman. Kita tidak bisa memenuhi 100 persen sehingga konsumen banyak yang membatalkan,” tambah Imam.
Kendati demikian Imam mengungkapkan bahwa pihaknya bakal meminimalisir waktu inden Mitsubishi Xpander secara bertahap. “Namun seiring perkembangan dan pengembangan kapasitas pabrik MMKSI, inden Xpander sekarang paling lama 1 hingga 2 bulan, konsumen pun mulai menyadari dan mau menunggu unit hingga datang,” tutupnya.
Saat pertama kali meluncur pada tahun 2017, kapasitas produksi pabrik PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Indonesia (MMKI) di Cikarang, Jawa Barat, untuk Mitsubishi Xpander sebanyak 5.000 unit per bulannya. Namun kini, kapasitas produksi Xpander telah mencapai 10.000 unit per bulan dan 30 persennya merupakan kebutuhan ekspor.
Penambahan produksi ini pun menjadi 'obat' untuk mempercepat waktu inden Xpander di pasar dalam negeri.