Tak bisa dipungkiri jika Indonesia merupakan salah satu negara dengan tingkat perkembangan industri manufaktur yang cukup tinggi. Bukan tanpa alasan, Indonesia yang giat dalam ekspor komoditas, proses pembangungan infrastruktur dan kegiatan operasional di Indonesia, serta memiliki kelas menengah yang berkembang pesat. Bersama-sama, faktor-faktor ini menciptakan kekuatan konsumen yang kuat.
Dengan tingginya permintaan komoditas baik migas dan non-migas, serta aktivitas pembangunan infrastruktur di Indonesia, tak heran jika Indonesia menjadi negara dengan mobilitas kendaraan komersial yang tinggi, tercatat kenaikan antara dari 9% (Gross Vehicle Weight <5 ton) hingga 103% (GVW > 24 ton). Bahkan, jumlah penjualan kendaraan komersial di Indonesia mencapai angka lebih dari 80 ribu unit hingga Oktober 2017.
Yohannes Nangoi, Ketua Umum GAIKINDO menaruh kepercayaannya akan terus tumbuhnya industri kendaraan komersial Indonesia, “Kami percaya, industri otomotif Indonesia ke depannya akan terus tumbuh dan berkembang. Kondisi pasar yang luas dan penyesuaian regulasi bisa memberikan stimulus yang positif. Khususnya industri kendaraan komersial, jika melihat besarnya pasar, Indonesia memiliki performa penjualan kendaraan komersial di kisaran angka 80 ribu unit per tahun. Angka ini juga masih bisa dikembangkan karena jumlah pertumbuhan industri di Indonesia yang diprediksi mencapai 5,4%,” ujarnya.
Nangoi menjelaskan kenaikan tersebut berasal dari tumbuhnya infrastuktur Indonesia, membaiknya harga komoditas industri migas serta non-migas , hingga pertumbuhan kawasan industri yang cukup pesat, dimana menurut data Kementerian Perindustrian Indonesia saat ini 73 kawasan industri telah beroperasi di Indonesia.
Dalam hal ukuran pasar, dengan luasan dan pertumbuhan pesat di berbagai sektor, termasuk infrastruktur dan industri, Indonesia merupakan pasar yang sangat potensial bagi industri kendaraan komersial. Menurut Kementerian Perindustrian Indonesia, beberapa kawasan industri di Tanah Air telah siap diisi oleh investor dan didukung dengan fasilitas penunjang seperti pelabuhan dan infrastruktur lainnya.
Kawasan tersebut terbentang mulai dari areal Sumatera, Kalimantan, hingga Sulawesi. KEMENPERIN juga mencatat, mulai tahun 2017-2020 sudah ada 89 proyek investasi dengan nilai mencapai hingga Rp 527,5 Triliun.
Selain tumbuhnya sektor, infrastuktur, membaiknya komoditas industri migas dan non-migas, hingga kawasan industri, peningkatan permintaan akan kendaraan komersial juga datang dari berbagai industri di Indonesia, seperti, logistik, retail dan lainnya. Sedang pertumbuhan industri transportasi umum, dan pariwisata juga menumbuhkan permintaan terhadap bis yang dapat memenuhi kebutuhan industri tersebut.
Guna memberikan teknologi dan informasi produk terkini dari sektor kendaraan komersial yang dapat memenuhi kebutuhan pasar, GIICOMVEC 2018 akan hadir menjadi ajang pertemuan perusahaan industri komersial dan pengunjung potensial.
Rizwan Alamsjah, Ketua III GAIKINDO yang membawahi bidang pameran menyatakan bahwa penyelenggaraan pameran business to business (B to B) GIICOMVEC 2018 akan menjadi ajang yang paling tepat untuk industri kendaraan komersial di Indonesia untuk menunjukkan perkembangan terkininya.
Ia juga menambahkan bahwa komitmen panitia akan fokus pada pengujung potensial dari seluruh Nusantara. Buyers GIICOMVEC ditargetkan akan datang dari industri bus, truk, coach, logistik, transportasi, konstruksi dan infrastruktur, komoditas migas dan non-migas, termasuk batubara, minyak dan gas serta peternakan, kehutanan, retail, wholesaler dan lainnya.
Bagi GAIKINDO dukungan dari anggotanya para Agen Pemegang Merek (APM) kendaraan komersial menjadi semangat positif untuk terus mempersiapkan dengan matang penyelenggaraan perdana GIICOMVEC 2018. Hingga November 2017, merek-merek besar seperti Daihatsu, DFSK, Hino, Isuzu, Mercedes-Benz Truck, Mitsubishi Fuso, Mitsubishi Motors, Suzuki, UD Trucks, United Tractors, Volvo serta brand besar lainya Iveco dan Maxvel Electric Bus telah memberikan komitmennya.
GICOMVEC 2018 juga akan diikuti oleh industri pendukung, mulai dari industri karoseri Tanah Air; Laksana, Sugity Creatives, dan industri pendukung lainnya seperti Alcoa wheel, Dunlop, Goodyear, Shinmei dan lainnya.
Masyarakat dan pelaku bisnis yang fokus dalam penggunaan kendaraan komersial dapat mengunjungiwww.commercialautoexpo.com untuk informasi terkini dari GIICOMVEC 2018.