Saat pertama kali diperkenalkan di GIIAS 2015 lalu, Honda menyebut kalau BR-V akan dihargai Rp 230-265 juta saat launching awal 2016. Harga itu kelihatannya diterima masyarakat, terbukti dengan 1.364 pemesanan selama 10 hari pameran. Tapi ketika itu dolar belum setinggi sekarang. Pertanyaannya, bila Rupiah tak kunjung menguat, bagaimana dengan harga BR-V nantinya?
Kami pun menanyakan langsung ke Jonfis Fandy, Marketing and After Sales Director PT Honda Prospect Motor. Ia tak berani memastikan harganya tetap sama, dan memberi pernyataan diplomatis. "Selama kami belum keluarkan perubahan harga, masih ikut harga yang sama," begitu ucapnya.
Lantas kapan harga resminya diumumkan? "Kami akan mengumumkan harga resmi di Desember atau Januari, seperti Mobilio dan HR-V (di tahun peluncurannya)." Meski begitu memang tersirat kekhawatiran Honda akan harga BR-V. Pasalnya Jonfis kembali menegaskan pernyataannya beberapa minggu lalu.
Honda BR-V sendiri memang akan dirakit di pabrik Honda, Karawang. Tapi tetap saja mobil ini menggunakan sejumlah komponen dari luar negeri. Sedikit banyak harga jualnya pasti terpengaruh kurs Rupiah. Prediksi kami, harga akan naik namun Honda akan berusaha keras untuk menjaga kenaikannya tak sampai Rp 10 juta.
Karena bila kehilangan konsumen, akan sangat disayangkan di saat sulit seperti ini. Kecuali bila Honda mau menekan profit untuk mengejar populasi BR-V di awal kehadirannya. Jadi siap-siap saja BR-V bermain di Rp 239-274 juta. Benar atau tidaknya prediksi ini, baru bisa dipastikan pada Desember atau Januari mendatang.